Holiday in Garut

Berlibur? Wuihhh.. pasti semua bersemangat mendengar kata yang satu ini. Ya, termasuk kami sekeluarga. Karena kami belum pernah berlibur dengan arti sebenar-benarnya berlibur, hehehe… Maksudnya sih, kalau berlibur dengan menginap beberapa hari, pasti mudik ke kampung halaman. Karena saya dan suami berasal dari daerah yang sama, jadi yaa tiap kali libur sekolah atau libur lebaran pasti mudik ke Cirebon, tidak pernah ke tempat lain.



Nah karena belum pernah berlibur (sambil menginap) itulah, kami merencanakan libur dengan detail, biar berkualitas dan puas tentunya. Awalnya suami ingin kami berlibur di JogLo Semar (Jogja – Solo – Semarang), tapi dengan pertimbangan libur hanya 3 hari, dan pergi dengan 3 anak-anak, 2 diantaranya balita, kami putuskan untuk mencari tempat yang dekat, adem, tapi banyak tempat yang menarik. Akhirnya kami putuskan memilih Garut sebagai tujuan liburan kami.

Kenapa Garut? Karena Garut tidak terlalu jauh dari Depok, udaranya dingin (berlibur dengan cuaca panas rasanya akan kurang menyenangkan ya..), juga di Garut banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi.

Lalu kita tentukanlah waktunya. Pilihan jatuh pada hari Rabu sampai Jumat. Dengan pertimbangan harga penginapan masih harga normal/weekday jadi bisa untuk berhemat, dan tidak akan terlalu ramai di tempat tujuan wisata. Karena dipilih weekday, otomatis saya dan suami harus mengambil cuti. Jadi mulai sekarang pilihlah tanggal waktu cuti jauh-jauh hari jika anda ingin berlibur.

Setelah mendapat waktu cuti, kami langsung booking tempat penginapan yang sudah diincar. Hasil searching informasi baik dari internet maupun teman-teman asal Garut, kita pilih daerah Cipanas dengan tempat penginapan Banyu Alam Resort.

 (Resortnya diatas air, bisa sambil mancing :D)

(tampak depan resort tempat kita menginap)

Di daerah Cipanas banyak sekali tempat menginap. Dengan range harga dan fasilitas berbeda tentunya. Kami pilih Banyu Alam Resort karena harganya lumayan murah, dan view-nya bagus. Harga yang kami dapat IDR 360.000 per malam (include breakfast 2 orang) untuk 1 resort dengan 1 kamar besar, 1 ruang keluarga + TV, 1 ruang makan dan 1 kamar mandi besar.
Karena membawa 2 asisten, kami menyewa 1 extra bed seharga 75rb per malam (include breakfast). Harga weekendnya hampir 2x lipat, hmm penghematan yang lumayan kaaan? ?

Di Banyu Alam memang tidak ada waterboom seperti di resort lain, tapi di dalam kamar mandi terdapat bak mandi seperti kolam renang kecil dengan ukuran sekitar 2x2.5 m yang bisa diisi air panas atau dingin. Free of charge! Puas banget mandi sambil berenang air hangat disana, hehehe…

(bed yang lumayan besar)

Keunikan Resort ini, dibangun diatas air, mungkin danau buatan ya (nebak aja sih ;p), jadi kita seperti tidur diatas rumah terapung. Di bawah rumah banyak sekali ikan-ikan berseliweran kesana kemari. Dan kalau bawa pancingan, boleh mancing kok, atau bisa pinjam ke pengelola resort.

Setelah booking tempat beres, saatnya buat daftar perlengkapan yang harus dibawa. Maklum kami berangkat dalam rombongan besar, saya +suami, 3 anak-anak + 2 asisten, jadi full tim 7 orang, jadi persiapan harus matang, tidak boleh ada yang tertinggal.

List barang yang harus kita bawa antara lain:

1. Baju anak-anak (masuk ke koper dan 2 stel masuk tas tenteng agar jika baju basah di tengah jalan mudah ambilnya)
2. Kaos kaki + Jaket + selimut kecil untuk di mobil.
3. Handuk (jika akan berenang di luar penginapan)
4. Tissue basah, Diapers
5. Peralatan Mandi (termasuk bedak, sisir dll)
6. Obat-obatan (termasuk minyak telon/kayu putih)
7. Sendal
8. Susu anak-anak + termos isi air panas. Maklum anak-anak kami semua masih minum susu formula.
9. Makanan dan minuman ringan, stok untuk 2 hari seperti susu kotak untuk anak-anak, kue-kue kering, teh kotak,dll.
10. Bekal makanan. Kami bawa lontong, telur asin, orek tempe kering, ayam goreng. Lumayan bisa hemat makan diluar 1 hari ;) (oya saya mendadak beli piring+sedok plastik, baru kepikiran beli peralatan makan buat piknik nih kalo gini hehehe..)
11. Peta dan GPS. Penting nih biar kita tidak buang-buang waktu percuma. Suami saya mendadak beli GPS di Roxy untuk liburan ini. Alhamdulillah sangat membantu sekali. Percayalah, ini tool wajib kalau kita asing di daerah orang :p
12. Kamera + charger (jangan lupa isi full batere-nya dan kosongkan memorinya sebelum berangkat)
13. Mainan + buku cerita dll, biar anak-anak tidak bosan/rewel di mobil.
14. Daftar tempat wisata yang akan kita kunjungi, print agar kita bisa baca dengan mudah selama perjalanan.
15. Buat jadwal kegiatan selama disana. Saya hanya buat kasaran-nya, jadi waktu tetap flexible.

Bisa dibayangkan penuhnya bagasi mobil kita ya hehehe…

Oya ini jadwal kita selama di Garut:

Rabu, 06.00 - 7.00	Persiapan berangkat dari Depok
Rabu, 07.00 - 9.00	Perjalanan via Puncak
Rabu, 09.00 - 10.00	Istirahat + main di Resto Cimory
Rabu, 10.00 - 11.00	Mampir di Mesjid At Taawun
Rabu, 11.00 - 14.00	Melanjutkan perjalanan
Rabu, 14.00 - 19.00	Check in di Banyu Alam Resort + Istirahat
Rabu, 19.00 - 21.00	Cari oleh-oleh di Chocodot + Makan malam di Pujasega
Kamis, 06.00 – 08.00	Breakfast + persiapan jalan-jalan
Kamis, 08.00 – 09.00	Cari oleh-oleh di Pusat Dodol Picnic Jl. Ciledug
Kamis, 09.00 – 12.00	Hunting Jaket Kulit di Jl. A. Yani dan Sukaregang
Kamis, 12.00 – 14.00	Makan siang di Pujasega Jl. Otista
Kamis, 14.00 – 17.00	Ke Puncak Darajat
Kamis, 17.00 – 18.00	Kembali ke Penginapan + Istirahat
Jumat, 06.00 – 08.00	Chekout + persiapan pulang
Jumat, 08.00 – 10.00	Ke Alun-alaun Garut : Es Goyobod, dan permainan anak-anak

Setelah semua oke, Perjalanan dari Depok lewat Puncak-Bandung-Garut dimulai!

Tempat yang kami dikunjungi :

Cimory Resto :
Resto ini menarik sekali. Kalau untuk makanannya sih biasa ya, cuma view dan playground-nya bagusss deh, bikin anak-anak betah. Ada minimarket kecil yang isinya bermacam-macam yoghurt Cimory. Jangan lewatkan untuk sekedar mampir dan beli yoghurt cimory yang segar…

Masjid At Taawun
Hmmm, lewat ke puncak tanpa mampir ke mesjid At Taawun, rasanya ngga afdol deh. Desain Mesjid ini unik, untuk masuk ke dalam mesjid harus melewati kolam kecil berbatu-batu yang nyesss… dingiinn… Pemandangan puncak di sekeliling masjid yang indah menambah daya tarik mesjid ini. Banyak foto-foto pre wedding juga diambil disini.

Banyu Alam Resort
Resort Banyu Alam sudah banyak diceritakan di awal tadi. Resort ini terdiri dari 2 barisan bungalow-bungalow yang dibangun di atas kolam ikan yang sangat luas yang saling berhadapan. Bungalow ini dibangun dari material kayu dan bambu, sehingga suasana tetap dingin walau tanpa AC di dalamnya. Di paviliun, kita bisa nongkrong sambil sarapan pagi, atau sekedar bersenda gurau dengan keluarga. Di tengah-tengah kolam terdapat pohon-pohon dan bunga teratai, membuat mata nyaman memandang. Plus pemandangan bukit-bukit di balik resort ini, worth it banget lah dengan harga yang hanya “segitu”.
Oya alamat Banyu Alam Resort : Jl. Cipanas No. 102 Kel. Langensari – Kec. Tarogong Garut – Booking ke nomor ini aja 02622247540.

Chocodot Jalan Otista
Pernah dengar ini? Ya Chocolate with Dodol Garut alias Chocodot. Gerai ada beberapa, yang kita kunjungi ada di d'Jieun Tjokelat* JL Otista No 2 Pasawahan Tarogong. Lucu-lucuuu deh… Penggemar coklat pasti kalap disini. Berbagai bentuk coklat ada. Mulai dari coklat batangan, coklat praline, sampai Brodol si Brownis Dodol.. hehehe… nama yang antik ya… Jangan tanya rasanya, enak! Ngga bikin gigi ngilu deh pokoknya, recommended buat oleh-oleh sepulang dari Garut.

Dodol Picnic di Jl. Ciledug
Dodol Garut ya Dodol Picnic. Meski sekarang dodol Picnic sudah ada di setiap kota di Indonesia (cari di Alfamart atau Indomart juga ada kata temen sih wkwkwk…), tapi kalau tidak beli di tempat aslinya rasanya kurang gimanaa gitu yaa… So, kita niatkan cari tempat asli si Dodol Picnic ini. Setelah tanya teman asli Garut (nuhun neng Rini Kusmayani), kita temukan toko dodol Picnic ini Jalan Ciledug, yang ada di pusat kota.
Tokonya sih dari luar tidak terlalu kelihatan, tidak menterenglah, tapi pas masuk ke dalam… woww… semua jenis dodol ada! Dari yang dibungkus daun kawung, kertas, plastik, dikemas dalam kardus, semua lengkap. Bisa yang kiloan, boleh yang kemasan. Semua fresh, karena banyak peminatnya jadi dodol-dodol disini selalu baru. Asyik kaaaann, jadi dodol tengik, no way….

Jaket Kulit di Jl. Ahmad Yani dan Sukaregang
Setelah puas belanja dodol, kita lanjut hunting jaket kulit. Anak-anak yang lupa membawa sendal, akhirnya beli sendal kulit disini. Lumayan harganya sekitar 20-25rb per pasang. Lucu-lucu motifnya, berwarna-warni.
Di sepanjang jalan A. Yani ini banyak toko-toko jaket kulit, salah satunya Toko Astiga yang sudah terkenal. Kualitas jaket di toko ini oke, tapi harganya lumayan agak mahal, hampir sama saja dengan harga jaket kulit di Jakarta (wew.. percuma dong nyamperin garut kalo harganya sama dengan beli di Jakarta :p).

Setelah keluar-masuk toko akhirnya dapat jaket idaman si Aa, dengan penawaran yang sangat alot, jaket kulit domba ukuran XXL dengan warna hitam dihargai 600rb (sudah termasuk pembersih jaket senilai 25rb) hehehe.. kalo nawar itu bagian saya…
Sebenarnya kalau kita masuk ke Jl. Sukaregang (di perempatan Jl. A. Yani itu) mungkin dapat harga yang lebih murah. Tapi menurut nasehat teman tadi, harus hati-hati milihnya, jadi kita cari aman saja deh…

Resto Pujasega di Jalan Otista
Awalnya tidak sengaja masuk sini. Kita fikir Pujasera, bukan Pujasega. Pertama masuk, makan malam first day. Suasananya oke banget, romantis! Candle light dinner ga sengaja, hahaha…(kebetulan cuma kita berdua, anak-anak sudah kecapekan tidur semua). Makanannya variatif, masakan Sunda dan makanan internasional juga ada. Pelayanan oke. Soal harga, ya harga Jakarta deh.. ngga murah, tapi ngga mahal banget juga.

(lagi nunggu makanan ya Bi?? belom dateng-dateng ;p)

Ohya, besok siangnya kita ajak anak-anak makan disini. Di bagian belakang resto ini, banyak saung-saung dan dilengkapi dengan playground anak. Viewnya adalah sawah, lumayan bagus. Suasananya seperti Resto Mang Engking di UI Depok.

Puncak Darajat/Darajat Pass - Waterboom
Setelah kenyang makan siang, kita lanjut perjalanan ke Puncak Darajat. Anak-anak sudah tidak sabar ingin berenang di waterboom. Perjalanan dari Otista ke Puncak Darajat sekitar 30 menit. Subhanallah, sepanjang jalan menuju Puncak, indaaaahh sekali.. (ngga lebay nih…). Kiri kanan lembah, melihat jauh ke depan bukit. Sungguh ciptaan Allah sangat luar biasa.

Jalan yang kita lalui tidak terlalu lebar, cukup untuk papasan 2 mobil saja, tapi aspalnya TOP, tidak ada yang bolong satupun :D. Tapi tetap berhati-hatilah ketika kita sudah mulai nanjak. Terkadang ketika kita papasan dengan truk sayuran, atau Bis Pariwisata. Jangan terlalu terpesona lihat pemandangan ya Pak Supir qiqiqi…

Ternyata di Puncak Darajat itu ada 3 tempat wisata, DP (Darajat Pass), PUNCAK DARAJAT WATERBOOM AND HOT SPRING WATER ini yang paling tinggi tempatnya, dan satu lagi, saya lupa namanya :D. Tinggal pilih mau yang mana.

Pilihan kita jatuh di Darajat Pass ini, karena tiketnya yang murmer, hehehe.. Cuma 10rb untuk dewasa dan 5rb untuk anak-anak. Sewa saung di dalam lokasi hanya 10rb aja.
Disini bisa berkuda, tapi belum ada wahana outbound-nya seperti flyng fox ataupun ATV. Kolam renangnya sudah dicampur antara air panas dan dingin, jadi terasa hangat, tidak dingin seperti di puncak Bogor ataupun Lembang Bandung.
Setelah anak-anak puas berenang, kita kembali ke resort.

Alun-alun Garut
Hari terkahir di Garut sebelum melanjutkan perjalanan ke Cirebon, kita penasaran ingin mencoba Es Goyobod, es asli Garut. Hasil searching juga, Es Goyobod yang enak ada di Alun-alun, persis di depan Penjara Garut. Tanpa ragu meluncurlah kami kesana. Ternyata di Alun-alun Garut terdapat Mesjid Agung Garut, dengan halaman yang sangat luas. Sepertinya halaman ini tempat upacara Bendera. Nah di halaman masjid inilah banyak permainan yang menarik.

 (Mesjid Agung Alun Alun Garut)

(Es Goyobod asli Garut, slruupppp......)

Sesampainya kita disana, mata langsung tertuju pada delman mungil yang ditarik seekor Domba! Bukan ditarik kuda seperti pada umumnya. Dombanya bukan sekadar domba biasa, tapi ukurannya besaaaarr…, warnanya putih bersih, tanduknya juga besar. Didandani cantik sekali. Kata sang pemilik, domba bernama si “Layung” ini sudah ditawar 6juta dan tidak dilepas. Woww… mahal ya, seperti harga sapi saja.

Oke, kita coba naik si Layung, suami di depan jadi kusir, dan anak-anak di belakang jadi penumpangnya. Saya sih kebagian foto-foto aja heee…. Tarifnya dewasa 5rb dan anak-anak 3rb aja.
Selain delman, ada juga becak mini, mobil-mobilan, motor-motoran, sepeda-sepedaan, pokoknya buanyaakkk… dijamin anak-anak betah main.

Lalu orang tua ngapain dong disini? Banyak makanan enak say… Es Goyobod itu tadi, akhirnya kita dapatkan juga. Rasanya enaaak, segar, tidak terlalu legit, pas di lidah. Katanya pake hunkue bikinan sendiri, jadi masih asli tanpa pengawet. Harga? 3000 aja. Murah kan?
Ada juga siomay di bawah Pohon beringin Alun-alun, sedaaaapp. Pokoknya silahkan keliling di sekitar alun-alun dijamin kenyang mata dan kenyang perut hehehe…

Alhamdulillah setelah makan dan main, kita sudahi perjalanan di Kota Garut di alun-alun ini.

Kalau ditanya bagaimana liburannya? Sangat Puasss!!! Garut memang TOP ah!!