Monday, March 23, 2015

Cara Mendaftar Haji Mandiri

Bismillah...
Sudah lama ingin menuliskan pengalaman menunaikan ibadah haji, cuma belum sempaaat terus... Sekarang mumpung ada waktu, coba sedikit-sedikit ditulis. Sebagai pengingat saya saja sih, supaya tidak lupa, tapi Alhamdulillah jika nantinya ada yang bermanfaat buat para pembaca yah.. :)

Rencananya tulisan ini akan dibuat beberapa bagian. Untuk kali ini sharing pengalaman tentang tata cara mendaftar haji secara mandiri terlebih dahulu ya...

Kami, saya dan suami, mendaftar haji pada tahun 2010. Kata orangtua mumpung masih muda dan ada rejeki, segera daftar aja.. Betul juga sih.. akhirnya setelah rembukan, kami sepakat mendaftar.



Untuk perjalanan perdana ke tanah suci ini kami tidak menggunakan yayasan atau KBIH dengan pertimbangan :
  • Belum ada yayasan yang sreg :D
  • Kami masih muda, jadi masih bisa mencari informasi sebanyak-banyaknya baik lewat ustadz, buku-buku panduan berhaji maupun googling lewat internet.
  • Lebih fleksibel waktunya, karena kami suka mencoba sesuatu yang baru, kesana kemari berdua, jika ikut KBIH pasti semua kegiatan sudah terjadwal dan diatur kan ya... dan ternyata dengan haji mandiripun kita bisa berziarah ke tempat-tempat bersejarah disana, yang diakomodir oleh ketua Kloter. InsyaAllah mudaaah dan menyenangkan berhaji dengan mandiri, sungguh perjalanan spiritual yang tidak mungkin terlupakan :)
  • Satu yang pasti, lebih hemat pastinya... hehehe... Semua dana living cost yang diberikan Depag sebelum keberangkatan diberikan full kepada jamaah mandiri. Setahu saya, untuk jamaah KBIH, living cost akan dimanage oleh KBIH tersebut.

Kemudian, yuk kita lihat langkah awal mendaftar haji secara mandiri:
  • Siapkan dana agar kita langsung terdaftar dalam kuota haji. Pada tahun 2010, jumlah yang harus disetorkan jika ingin masuk kuota sebesar Rp. 25.000.000,- untuk tiap jamaah. Jika berdua dengan suami berarti kita harus menyiapkan dana RP. 50.000.000 di rekening.
  • Datang ke bank yang kita percaya untuk menitipkan dana haji kita (BPIH/Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji). Waktu itu kami memilih Bank Syariah Mandiri. Pertama karena syariah, kedua karena dekat, sehingga akan memudahkan ketika kita bolak-balik mengurus administrasinya.
  • Mengisi Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) dan membuka rekening tabungan haji untuk masing-masing secara terpisah (suami dan istri memiliki tabungan masing-masing) dan menyetorkan dana yang sudah kita siapkan ke rekening haji di Bank tersebut.
  • Selanjutnya datangi Kantor Kementerian Agama dimana kita akan mendaftar. Karena kami tinggal di Depok, dan KTP juga sudah Depok, mendaftarlah kami di Kantor Kementerian Agama Kota Depok yang alamat lengkapnya di : Jl. Boulevard Raya – Kota Kembang Sukmajaya Depok Telp. (021) 7715909 Faks. (021) 7715909 / 7702298. Patokannya masuk dari Grand Depok City (Dulu Kota Kembang), setelah Depok Fantasy Waterpark ambil ke kanan (anak-anak saya menyebutnya Kolam Renang Aladdin, karena ada patung Aladinnya :D). Untuk pendaftaran Haji letaknya di gedung bagian belakang, di lantai II. 
  • Berkas yang harus kita bawa adalah :
  1. Fotokopi buku tabungan yang berisi dana Haji kita; 
  2. Fotokopi KTP 6 lembar; 
  3. Fotokopi KK 2 lembar; 
  4. Fotokopi Surat/Akta Nikah; 
  5. Fotokopi Akta Kelahiran/Surat Kenal Lahir/Ijazah; 
  6. Fotokopi Surat Pernyataan Domisili Bermeterai dari Kepala Desa/Lurah yang diketahui oleh Kecamatan (asli dibawa); Nah ini yang agak ribet. Karena kita harus melewati 4 tahap : RT - RW - Kelurahan - Kecamatan. Tapi InsyaAllah dimudahkan, karena rata-rata para petugas tidak mau mempersulit untuk urusan haji, malah seringkali kita diminta doanya, "Panggil kami disana ya.., mudah-mudahan bisa kesana juga .. " Aaamiin... :)
  7. Fotokopi Surat Keterangan Sehat (asli dibawa). Ini surat keterangan sehat dari Puskesmas kelurahan masing-masing, mudah juga mendapatkannya.
  8. Foto Haji dengan latar belakang putih, wajah 70-80%, berwara, 3x4 30 lembar, 4x6 13 lembar. Waktu itu kami foto di Studio Foto Cemerlang Jl. Nusantara Depok. Kita tinggal bilang, "Foto buat Haji", mereka akan langsung faham kok..
  9. Paspor. Sebenarnya paspor dibutuhkan menjelang keberangkatan. Minimal 1 tahun sebelum keberangkatan kita sudah mengurus pembuatan paspor, agar tidak tergesa-gesa. Jika kita sudah memiliki paspor berarti aman, tapi cek dulu apakah nama di paspor sudah 3 kata? Jika masih 1 atau 2 kata, segera lakukan perubahan nama kita menjadi 3 kata di kantor Imigrasi terdekat. Cara mengurus perubahan nama di paspor menjadi 3 kata tanpa melalui biro jasa ada di link berikut, klik aja ini..
  • Selanjutnya di kantor Kemenag, petugas akan menginput data-data kita langsung secara online ke Siskohat (Sistem Komputerasi Haji Terpadu). Sidik jari kita akan discan dan dilakukan foto secara langsung.
  • Setelah input selesai, kita akan mendapat nomor porsi, artinya kita sudah masuk dalam antrian jamaah haji Indonesia. Nomor porsi suami-istri biasanya berurutan, agar bisa berangkat bersamaan. Sebagai gambaran waktu itu suami dapat nomor porsi 1000311537 dan saya 1000311538. Jumlah kuota jamaah haji Kota Depok pada tahun 2011 adalah 1764 jamaah haji, dan nomor porsi terakhir 100250408. Dari perhitungan tersebut kita dapat memprediksi tahun berapa kira-kira kita akan berangkat. Atau kita juga dapat mengecek perkiraan tahun keberangkatan haji kita di website Kemenag http://haji.kemenag.go.id/v2/ Ketika kami mendaftar tahun 2010, perkiraan berangkat adalah tahun 2013, Alhamdulillah tidak begitu lama. Bersyukur sekali kami bisa mendaftar segera, karena sejak tahun 2012 antrian jamaah haji di Kota Depok sudah sangat panjang,. Informasi dari teman, dia harus menunggu 8 tahun, Subahanallah... Tapi tetap harus semangat ya walaupun lama, insyaAllah penantian ini adalah penantian yang tidak akan sia-sia...
  • Sering-seringlah mengecek website Haji Kemenag, karena itu sangat membantu bagi para jamaah haji mandiri. Jika jamaah KBIH/yayasan bisa mengandalkan para petugas KBIH nya untuk memberikan informasi, lain halnya dengan jamaah haji mandiri, harus aktif mencari informasi terupdate tentang haji sendiri. Jika perlu, bookmark, tandai website kemenag sebagai website favorite hehe...
Nah, demikianlah langkah awal kita mendaftar haji.. Kita tinggal menunggu panggilan dari Kemenag. InsyaAllah berikutnya saya akan sharing pengalaman saat nomor porsi kita sudah mendekati keberangkatan dan dipanggil oleh Kemenag untuk berangkat haji pada tahun tersebut... Subhanallah, rasanya tidak bisa tergambarkan...

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ






2 comments:

Unknown said...

Mba lanjutan postnya mana? Yang mau dekat penggilan keberangkatan haji

nino said...

Terima kasih untuk tulisannya mbak.
Utuk pendaftaran th 2016 di Depag Depok apakah syarat masih sama? Terutama untuk foto dan keterangan domisili apakah msh dibutuhkan? Foto sudah dilakukan online dan surat domisili sudah ada KK dan Buku Nikah?. Terima kasih